BAB X
TEKNIK EVALUASI
1.
Evaluasi
Pengujian Dari Sistem Interaktif Secara Fungsional
Evaluasi
merupakan tes atas tingkat penggunaan dan fungsionalitas sistem sistem.
Evaluasi dilakukan untuk memastikan kecocokan dengan permintaan pengguna dan
untuk melihat apakah hasil rancangan dengan proses uji coba sistem yang telah
dibuat sesuai dengan user.
Sistem
Evaluasi adalah sistem yang menjadi mutlak dalam proses belajar mengajar. Guru
mengevaluasi kemampuan siswa adalah hal yang sudah biasa, tetapi siswa yang menilai
pengajaran guru barangkali masih langka di negara kita.
Mengevaluasi
Perancangan merupakan Evaluasi ini terjadi setelah proses perancangan. Secara
ideal, evaluasi pertama dilakukan sebelum implementasi dimulai. Jika
perancangan dievaluasi, kesalahan dapat dihindari karena perancangan dapat
diperbaiki sebelumnya.
Adapun mengevaluasi perancangan
adalah sbb:
a. Cognitive Walkthrough
Tujuan
evaluasi ini untuk melihat seberapa besar dukungan yang diberikan pada pengguna
untuk mempelajari beberapa tugas yang diberikan..
b. Heuristic Evaluation
Dikemukan
oleh Neilsen dan Molich, hampir sama dengan cognitive walkthrough tetapi
sedikit terarah dan terstruktur. Pada evaluasi ini, sekumpulan kriteria
usability atau heuristic diidentifikasi dan perancangan dilaksanakan.
c. Review Based Evaluation
Evaluasi
antara psikologi eksperimen dengan interaksi manusia dan komputer menghasilkan
hasil-hasil eksperimen yang baik dan pengalaman yang nyata.
d. Model Based Evaluation
Pendekatan
evaluasi ini berguna untuk mengevaluasi perancangan dengan kombinasi
spesifikasi perancangan dan evaluasi ke dalam kerangka kerja yang sama.
Contohnya: GOMS Model, Keystroke level model dan design rationale.
2.
Pengambilan
Evaluasi
Ada 8 faktor yang membedakan teknik
evaluasi yang berbeda yang membantu kita dalam memilih teknik evaluasi yang
sesuai yaitu :
1. Tingkat Siklus
a. Desain VS Implementasi
Evaluasi pada tingkatan perancangan
hanya membutuhkan ahlinya dan akan dianalisa sedangkan evaluasi pada tingkat
implementasi membawa user sebagai subyek dari eksperrimen.
b. Tingkat obyektivitas dan
subyektivitas
Subyektif VS. Obyektif
Pada
teknik yang subyektif seperti pada cognitive walkthrough maupun think aloud
mempercayakan pada evaluator atau orang yang melakukan evaluasi.
c. Jenis ukuran yang tersedia
Qualitative VSQuantitative measures
Pengukuran menggunakan numerik lebih
mudah digunakan teknik statistic sedangkan non-numerik lebih sulit dilakukan
akan tetapi menghasilkan sesuatu yang penting secara lengkapyang tidak dapat dilakukan
secara numerik.
d. informasi yang tersedia
Informasi yang tersedia Tingkatan
untuk evaluator pada setiap tingkat proses perancangan dimulai pada informasi
yang rendah sampai dengan tingkatan yang tinggi.
e. Kesiapan dari suatu respon
Faktor lain yang membedakan teknik
evaluasi adalah kesiapan mengambil tindakan yang tersedia. Seperti metodethink
aloud yang merekam perilaku user pada waktu interaksi. Sedangkan post task
walkthrough mempercayakan pada pengumpulan kembali kegiatan user.
f.
Tingkat gangguan yang tidak secara langsung
Intrusiveness
Merupakan teknik yang
menghasilkanpengukuran segera yang dihasilkanuser selama interaksi dan
mempunyai resiko mempengaruhi perilaku user.Evaluator harus sensitif untuk
mengurangi masalah ini tetapi tidak dapatmegubah semuanya.
g. Sumber yang tersedia
Hal terakhir yang perlu diperhatikan
dalam memilih teknik evaluasi yakni : peralatan, waktu, biaya, subyek serta
evaluator yang ahli.
3.
Beberapa
Pendekatan Desain Evaluasi
a.
Pendekatan Evaluasi
Pendekatan evaluasi dibedakan menjadi 3 yaitu :
a. Usability testing
1)
Memastikan konsistensi struktur navigasi, penggunaan
istilah, dan bagaimana sistem merespon pengguna
2)
Mengukur kinerja pengguna untuk menyelesaikan tugas tertentu
b.
MetodeField study
c.
Analytical evaluation
4.
Beberapa
Pendekatan Untuk Mengimplementasikan Evaluasi
1. Mengevaluasi Implementasi
a. Evaluasi Eksperimen
Evaluasi eksperimen merupakan
evaluasi dengan pendekatan statistik dengan memilih hipotesis yang akan dicoba
dan jumlah kondisi eksperimen. Setiap eksperimen memiliki dasar yang sama.
Evaluator memilih hipotesa untuk diuji yang dapat ditentukan dengan mengukurbeberapa
atribut dari perilaku subyek. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
mendukung evaluasi eksperimen yaitu :
a) Subjek, siapa yang
merepresentasikan.
1) Eksperimen sampai sesuai dengan
keinginan user
2) User yang dipilih sesuai dengan
kelompok user yang dimaksud baik usia maupun tingkat pendidikannya jika subjek
bukan user sebenarnya.
1) Variabel independen, eksperimen
untuk menghasilkan kondisi yang berbeda seperti: jenis interface, level dari
help, jumlah item menu dan perancangan ikon.
2) Variabel dependen, variabel yang
dapat diukur dalam eksperimen seperti: waktu untuk menyelesaikan tugas,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar